Butuh 100 orang mengisi lowongan pekerjaan dengan gaji besar untuk pria tanpa biaya. Di bursa kerja yang terus penuh kompetisi ini, Anda bisa saja ingin untuk mendatangi usaha atau tempat usaha di dekat rumah, dan memberikan lamaran Anda di sana. Cuma saja, Metode ini bisa jadi cukup riskan dan berpotensi merusak peluang Anda memperoleh pekerjaan. Pelajari tips paling bagus untuk melamar pekerjaan untuk memastikan kesuksesan Anda!
1. Melamarlah dengan tujuan yang jelas
Biasakan selalu mencari informasi tentang background sebuah perusahaan, sebelum kau melamar kerja di sana. Umpamanya, perusahaan tersebut bergerak di bidang apa, visi dan misinya apa , berapa banyak karyawan yang bekerja di sana, dan siapa aja kompetitornya. Seluruh berita ini bisa kamu peroleh kalau kamu rajin browsing. Jadi sebelum melamar, pastikan dahulu kau mengetahui perusahaan tersebut dan tahu betul kebutuhannya. Bila nggak, buat apa kamu buang-buang waktu melamar kerja ke sana?
2. Kerjakan CV dengan benar
Aku tak jarang banget mendengar komplain dari sahabat-teman HRD bahwa pelamar kerja cuma copy paste CV yang mereka buat dari internet. Udah gitu, CV yang dikirim standar banget, alias sungguh-sungguh umum. Meski cover letter, inti sari dan CV yang personal terhadap suatu lembaga membuka kans lebih besar buat kamu diterima, lho. Apalagi jika kamu membuat CV yang super unik sesuai dengan karakter perusahaan tersebut.
3. Jangan lupa untuk cari informasi dan membangun relasi
Sekiranya kau punya waktu lengang untuk berkunjung ke perusahaan impian, tak ada salahnya pergi ke sana dengan membawa lamaran kerja dan CV. Cobalah berjumpa dengan pihak HRD dan memberikan lamaranmu hal yang demikian.
4. Perbaiki seluruh info kamu dan lakukan hal-hal di luar budaya
Ada banyak situs yang bisa kamu gunakan untuk mencari profesi. Tulis bio dan segala kabar seputar kau sebaik mungkin. Apabila perlu, minta orang lain baca deskripsi bio yang kamu buat di Linkedin, atau media sosial lainnya. Jangan salah. Zaman sekarang banyak job hunter mencari karyawan melewati dunia maya, lho. Kecuali itu, lakukan adat istiadat baru yang inovatif. Contohnya, jikalau biasanya kamu hanya sekadar selfie di media sosial, mulailah posting soal anggapan kau tentang hal yang lebih serius. Buat caption pendek seputar kabar tata tertib, ekonomi atau sosial terkini, yang bisa melatih analitik dan metode berdaya upaya kamu. Manfaatnya apa? Manfaatnya, saat nanti kamu dapat panggilan kerja, kau terbiasa menyusun anggapan kamu.
5. Ingat ingat bahwa mencari pekerjaan itu sama halnya menunggu jodoh
Bila kamu ditolak sebuah perusahaan, atau belum mendapatkan posisi di profesi asa kau, ingat bahwa mencari profesi itu seperti mencari jodoh. Kadang penolakan berarti kau memang nggak pantas dengan posisi yang tersedia. Sekiranya sudah kayak gini, biasanya para fresh graduates lantas menyerah dan ingin kerja apa aja. Ya, nggak dilema, sih, bila kau ingin menciptakan kantor pertama kamu sebagai “batu loncatan”. Namun ingat baik-bagus ya, gaes. Lazimnya seandainya kamu mewujudkan kantor kau sebagai “batu loncatan”, etos kerja kamu bakal tampak berbeda. Karena kau nggak passionate terhadap pekerjaan atau perusahaan kamu, akhirnya mutu kerja kau rendah, dan tiap pagi kamu cuma berangkat kerja demi absen!